Pak Masun dan Bu Tien Trisna.JPG

Ponorogo - Demi meningkatkan kesejahteraan petani di tengah melonjaknya harga pupuk, PT Agrofarm Nusa Raya menggelar teknologi dan kemitraan Ortani Integrated Farming System by Agrofarm. Kegiatan tersebut digelar di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Sukorejo, Ponorogo. Kegiatan dihadiri 350 Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dari Sukorejo, Kauman, dan Sampung.

"Program ini sudah ada sejak tahun 2020, tentunya masih belum sempurna dan ada fase di mana hasilnya itu gagal nggih, tapi alhamdulillah masih ada 3 kelompok tani masih percaya dengan kita itu merupakan modal luar biasa dari kami untuk meneruskan program ini, akhirnya dari situ saya murni full riset program ini. Di situ saya riset lahannya teman-teman petani dan akhirnya sudah selesai riset, 2021 kita mulai program ini," tutur Direktur Utama PT Agrofarm Nusa Raya Tien Trisna Mariana kepada wartawan, Jumat (9/6/2023).

Tien mengatakan program ini memberikan para petani kemudahan fasilitas tanpa bunga, seperti paket pupuk, nutrisi, modal kerja budidaya, fasilitas pestisida, fasilitas alat mesin pertanian (Alsintan), pendampingan oleh agronomis dan hasil panen akan dibeli dengan harga terbaik. Dan fasilitas itu semua dibayarkan ke petani setelah petani panen. "Kalau ditanya-tanya program ini menguntungkan atau tidak jawaban e sak jane nggih berdarah darah, saestu. Tapi itu tidak menyurutkan semangat kami untuk terus melakukan perbaikan-perbaikan, pengembangan, menerima masukan dari petani," kata Tien. Dalam kerjasama ini, para petani bakal dipandu dalam sektor pupuk, nutrisi, pembenahan tanah, dan mekanisme pertanian. Tujuannya, untuk meningkatkan kualitas hidup petani Indonesia. Dengan pendekatan yang komprehensif, program ini berfokus pada sarana produksi pertanian, sustainable agriculture dan meningkatkan hasil panen.

"Insyallah program ini akan kita lanjutkan di daerah lainnya untuk menebar manfaat dan bikin petani tersenyum, dan sebagai mitra petani kita berkomitmen yang terbaik menjawab kelangkaan pupun, sesuai dengan tagline kita dadi mitra pupuk gampang, panen lancar," papar Tien. Menurut Tien, program affiliate disebut dengan Kawan Ortani. Program ini bekerjasama dengan ketua Gapoktan atau petani berpengaruh pada area tertentu untuk mengajak dan merangkul para anggotanya bergabung dalam program kemitraan Ortani IFS by Agrofarm. Nantinya Kawan Ortani akan mendapatkan sebuah fee affiliate sebesar Rp 525 ribu per panen dalam 3 hektar. Selain itu akan berkesempatan mendapatkan pelatihan pertanian dan kewirausahaan dan berkesempatan mendapatkan program CSR dari Agrofarm.

Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Ponorogo Masun menambahkan petani bisa dikatakan makmur jika memiliki dan mengolah lahan sebesar 2 hektare. Namun kenyataannya, satu petani biasanya hanya mengerjakan satu kotak lahan. Di Ponorogo dari 120 ribu petani sudah ada 33 ribu petani yang seperti itu. Akibatnya secara keekonomian secara bisnis sulit berkembang maka dibutuhkan segala elemen pembangunan pertanian. "Tidak hanya pemerintah tapi seperti PT Agrofarm Nusa Raya ini lah yang harusnya membantu petani. Saya sangat senang Agrofarm membuat program seperti ini setidaknya bisa meringankan para petani, dan saya harap program seperti ini bisa berkembang tidak hanya di sini tapi seluruh daerah," imbuh Masun.

Adanya kerjasama ini menurut Masun membuat para petani tenang sekaligus bisnis yang menguntungkan antar kedua belah pihak. Pemerintah hadir sebagai katalisator. "Kedudukan perusahaan swasta seperti Agrofarm dangan petani adalah sama-sama pebisnis yang saling menguntungkan satu sama lain dan pemerintah hadir sebagai katalisator," tegas Masun. Sementara itu, Gapoktan Ngudi Rahayu, Misdi yang sudah bermitra dengan Ortani IFS by Agrofarm sejak 2021 dan 2022 menambahkan lahannya pernah dibuat percobaan Agrofarm. Meski kali pertama gagal, tapi percobaan selanjutnya dibantu dengan benih, pupuk serta hasil panen dibayar. "Hasil gabahnya langsung dibeli harga terupdate jadi saya ini pulang bawa duit mboten bawa gabah ke rumah," ujar Misdi. Pun juga soal masalah pupuk, Misdi hanya tinggal menelpon pihak Agrofarm untuk menyediakan pupuk. Nantinya pupuk langsung dikirim ke rumah Misdi tanpa perlu repot mencari pupuk.

"Alangkah enaknya gih pak fakta lo niki, saya ini pupuk cuman telepon pupuknya ditaruh mana, ditaruh rumah saja, pas pulang dari sawah pupuknya udah ada di rumah. Panen juga demikian kita itu pulang udah ga bawa gabah sekarang wes gowo uang, di jual ke Agrofarm," terang Misdi. Sedangkan Gapoktan Gema Karya 2, Khamdi yang bermitra Ortani IFS by Agrofarm 2022 mengatakan awalnya dia merasa kesulitan pupuk tiap kali musim tanam. Saat ini, dia tidak merasa kesulitan masalah pupuk. "Saya itu awalnya kesulitan dapat pupuk, terus ada yang ngajak ikut program ortani kabeh kui disilihi terus dibayar panen, ngoten. Mung pasrah karo percoyo mawon kulo pak nggih. Dan sekarang hasil e saya masih ikut program niki pak bu mboten enten kendala merasa selamat kulo," jelas Khamdi.

Menurut Khamdi, dia terbantu dengan benih, pupuk dan harga panen yang langsung dibawa Agrofarm. Pun juga petani butuh sesuatu tinggal melapor ke Agrofarm. "Intine ngeten mawon, mengenai 'pupuk gampang, panen lancar' saestu niki bener pak bu. Lha kulo niku telepon pupuk besoknya diantar langsung pak, pokok e dihubungi langsung berangkat, mau minta tolong apa langsung dibantu, dan ga ada bunganya," ujar Khamdi. Koordinator Penyuluh BPP Kauman, Pudjo Utomo menambahkan awalnya sempat pesimis dengan program kemitraan Agrofarm ini. Namun kekhawatirannya tidak berlangsung lama. Sebab, saat percobaan pertama gagal. Agrogram tetap mendampingi petani. "Awal niku gih rodo dongkol pak, terus tenan to gagal, tapi alhamdulillah Agrofarm mboten lari dan masih tetep berusaha dan 2 ke 3 dan sekarang ada kenaikan hasil panen pak bu beneran jadi biasanya 7 - 8 kwintal bisa menjadi 12 - 13 kwintal. Dan saya sangat setuju dengan program ini dan bermanfaat sekali apa lagi tanpa keluar moda tapi manfaatnya panen lebih bagus," kata Pudjo.